merubah kemungkinan menjadi kenyataan

gambaran amikom

Minggu, 04 Maret 2012

IP Routing


 Pendahuluan
Dalam network sederhana sekali pun, sebuah paket data perlu tahu jalan yang akan dia tempuh untuk sampai ke tujuan. Untuk mengetahuinya paket data tadi sudah disertai alamat tujuan pada headernya. Alamat tersebut apabila memungkinkan untuk dicapai, maka paket tadi akan diteruskan sampai tujuan, jika tidak paket maka akan dikembalikan.
Informasi routing diperlukan untuk mengetahui apakah tujuan bisa dicapai atau tidak. Informasi routing tadi bisa didapatkan dengan bermacam-macam konfigurasi routing. Pemilihan metode  konfigurasi tergantung dari banyaknya gateway yang terdapat dalam network tersebut dan kompleksitasnya.
Konsep routing adalah hal yang utama pada lapisan internet di jaringan TCP/IP. Hal ini karena pada lapisan internet terjadi pengalamatan (addressing). Kita coba perhatikan kembali aliran data pada arsitektur TCP/IP. Data dari lapisan aplikasi disampaikan ke lapisan transport dengan diberi header TCP atau UDP tergantung jenis aplikasinya. Setelah itu segmen TCP atau UDP disampaikan ke lapisan IP dan diberi header, termasuk alamat asal dan tujuan datagram. Pada saat ini host harus melakukan routing dengan melihat tabel routing. Setelah melihat tabel routing, datagram diteruskan ke lapisan network interface dan diberi header dengan alamat tujuan yang sesuai.
            Untuk lebih jelasnya, kita perhatikan jaringan TCP/IP yang menggunakan teknologi Ethernet. Setiap frame ethernet (Ethernet II) mengandung alamat tujuan dan asal, tipe protokol, dan data. Alamat tujuan dan asal adalah sebuah bilangan 48 bit. Setiap card ethernet memiliki alamat ethernet yang unix (MAC address). Agar datagram dapat diterima oleh sebuah host tujuan, datagram harus dimasukan dalam frame dengan alamat ethernet tujuan yang sama dengan alamat card ethernet host tujuan. Proses ini juga bagian dari routing, yaitu pada saat mengirimkan datagram IP bagaimana menentukan alamat Ethernet host tujuan datagram tersebut?


ARP
Untuk keperluan mapping IP address ke Alamat Ethernet  maka di buat protokol ARP (Address Resolution Protocol). Proses mapping ini dilakukan hanya untuk datagram yaang dikirim host karena pada saat inilah host menambahkan header Ethernet pada datagram. Penerjemahan dari IP address ke alamat Ethernet dilakukan dengan melihat sebuah tabel yang disebut sebagai cache ARP, lihat tabel 1. Entri cache ARP berisi IP address host beserta alamat Ethernet untuk host tersebut. Tabel ini diperlukan karena tidak ada hubungan sama sekali antara IP address dengan alamat Ethernet. IP address suatu host bergantung pada IP address jaringan tempat host tersebut berada, sementara alamat Ethernet sebuah card bergantung pada alamat yang diberikan oleh pembuatnya.
Tabel  Cache ARP
IP address
Alamat Ethernet
132.96.11.1
0:80:48:e3:d2:69
132.96.11.2
0:80:ad:17:96:34
132.96.11.3
0:20:4c:30:29:29

          Mekanisme penterjemahan oleh ARP dapat dijelaskan sebagai berikut. Misal suatu host A dengan IP address  132.96.11.1 baru dinyalakan, lihat Gambar 1. Pada saat awal, host ini hanya mengetahui informasi mengenai interface-nya sendiri, yaitu IP address, alamat network, alamat broadcast dan alamat ethernet. Dari informasi awal ini, host A tidak mengetahui alamat ethernet host lain yang terletak satu network dengannya (cache ARP hanya berisi satu entri, yaitu host A). Jika host memiliki route default, maka entri yang pertama kali dicari oleh ARP adalah router default tersebut.
            Misalkan terdapat datagram IP dari host A yang ditujukan kepada host B yanng memiliki IP 132.96.11.2 (host B ini terletak satu subnet dengan host A). Saat ini yang diketahui oleh host A adalah IP address host B tetapi alamat ethernet B belum diketahui.


Gambar cache ARP awal
 Agar dapat mengirimkan datagram ke host B, host A perlu mengisi cache ARP dengan entri host B. Karena cache ARP tidak dapat digunakan untuk menerjemahkan IP address host BB menjadi alamat Ethernet, maka host A harus melakukan dua hal yaitu :
Ø  Mengirimkan paket ARP request pada seluruh host di network menggunakan alamat broadcast Ethernet (FF:FF:FF:FF:FF:FF) untuk meminta jawaban ARP dari host B, lihat gambar 2.
Ø  Menempatkan datagram IP yang hendak dikirim dalam antrian.

Paket ARP request yang dikirim host A kira-kira berbunyi “Jika IP address-mu adalah 132.96.11.2, mohon beritahu alamat Ethernet-mu”. Karena paket ARP request dikirim ke alamat broadcast Ethernet, setiap interface Ethernet komputer yang ada dalam satu subnet (jaringan) dapat mendengarnya. Setiap host dalam jaringan tersebut kemudian memeriksa apakah IP addressnya sama dengan IP address yang diminta oleh host A.

Host B yang mengetahui bahwa yang diminta oleh host A adalah IP address yang dimilikinya langsung memberikan jawaban dengan mengirimkan paket ARP response langsung ke alamat ethernet pengirim (host A), seperti terlihat pada gambar 3. Paket ARP request tersebut kira-kira berbunyi “IP address 132.96.11.2 adalah milik saya, sekarang saya berikan alamat ethernet saya”.


 Paket ARP request dari host B tersebut diterima oleh host A dan host A kemudian menambahkan entri IP addresss host B beserta alamat Ethernet-nya ke dalam cache ARP, lihat gambar 4.


Saat ini host A telah memiliki entri untuk host B di tabel cache ARP, dengan demikian datagram IP yang semula dimasukkan ke dalam antrian dapat diberi header Ethernet dan dikirim ke host B.
Secara ringkas proses ARP adalah:
1.     Host mengirimkan paker ARP request dengan alamat broadcast Etehrnet.
2.     Datagram IP  yang dikirim dimasukkan ke dalam antrian.
3.     Paket ARP respon diterima host dan host mengisi tabel ARP dengan entri baru.
4.     Datagram IP yang terletak dalam antrian diberi header Ethernet.
5.     Host mengirimkan frame Ethernet ke jaringan.

Setiap data ARP yang diperoleh disimpan dalam tabel cache ARP dan cache ini diburi umur. Setiap umur entri tersebut terlampaui, entri ARP dihapus dari tabel dan untuk mengisi tabel. Jika host akan mengirimkan datagram ke host yang sudah dihapus dari cache ARP, host kembali perlu melakukan langkah-langkah diatas. Dengan cara ini dimungkinkan terjadinya perubahan isi cache ARP yang dapat menunjukkan dinamika jaringan. Jika sebuat host di jaringan dimatikan, maka selang beberapa saat kemudian entri ARP untuk host tersebut dihapus karena kadaluarsa. Jika card ethernetnya diganti, maka beberapa saat kemudian entri ARP host berubah dengan informasi alamat ethernet yang baru.

Routing Protocol

  Protokol routing merupakan aturan yang mempertukarkan informasi routing yang nantinya akan membentuk tabel routing sedangkan routing adalah aksi pengiriman-pengiriman paket data berdasarkan tabel routing tadi. 

Semua routing protokol bertujuan mencari rute tersingkat untuk mencapai tujuan. Dan masing-masing protokol mempunyai cara dan metodenya sendiri-sendiri. Secara garis besar, routing protokol dibagi menjadi Interior Routing Protocol dan Exterior Routing Protocol. Keduanya akan diterangkan sebagai berikut :

 

Interior Routing Protocol

Sesuai namanya, interior berarti bagian dalam. Dan interior routing protocol digunakan dalam sebuah network yang dinamakan autonomus systems (AS) . AS dapat diartikan sebagai sebuah network (bisa besar atau pun kecil) yang berada dalam satu kendali teknik. AS bisa terdiri dari beberapa sub network yang masing-masingnya mempunyai gateway untuk saling berhubungan. Interior routing protocol mempunyai beberapa macam implemantasi protokol, yaitu :

 RIP (Routing Information Protocol)
Merupakan protokol routing yang paling umum dijumpai karena biasanya sudah included dalam sebuah sistem operasi, biasanya unix atau novell. RIP memakai metode distance-vector algoritma. Algoritma ini bekerja dengan menambahkan satu angka metrik kepada ruting apabila melewati satu gateway. Satu kali data melewati satu gateway maka angka metriknya bertambah satu ( atau dengan kata lain naik satu hop ). RIP hanya bisa menangani 15 hop, jika lebih maka host tujuan dianggap tidak dapat dijangkau.
Oleh karena alasan tadi maka RIP tidak mungkin untuk diterapkan di sebuah AS yang besar. Selain itu RIP juga mempunyai kekurangan dalam hal network masking. Namun kabar baiknya, implementasi RIP tidak terlalu sulit ika dibandingkan dengan OSPF yang akan diterangkan berikut ini.

OSPF (Open Shortest Path First)
Merupakan protokol routing yang kompleks dan memakan resource komputer. Dengan protokol ini, route dapat dapat dibagi menjadi beberapa jalan. Maksudnya untuk mencapai host tujuan dimungkinkan untuk mecapainya melalui dua atau lebih rute secara paralel.
Lebih jauh tentang RIP dan OSPF akan diterangkan lebih lanjut.

 Exterior Protocol
AS merupakan sebuah network dengan sistem policy yang pegang dalam satu pusat kendali. Internet terdiri dari ribuan AS yang saling terhubung. Untuk bisa saling berhubungan antara AS, maka tiap-tiap AS menggunakan exterior protocol untuk pertukaran informasi routingnya. Informasi routing yang dipertukarkan bernama reachability information (informasi keterjangkauan). Tidak banyak router yang menjalankan routing protokol ini. Hanya router utama dari sebuah AS yang menjalankannya. Dan untuk terhubung ke internet setaip AS harus mempunyai nomor sendiri.  Protokol yang mengimplementasikan exterior :

 EGP (Exterior Gateway Protocol)
Protokol ini mengumumkan ke AS lainnya tentang network yang berada di bawahnya. Pengumumannya kira-kira berbunyi : " Kalau hendak pergi ke AS nomor sekian dengan nomor network sekian, maka silahkan melewati saya" .
Router utama menerima routing dari router-router AS yang lain tanpa mengevaluasinya. Maksudnya, rute untuk ke sebuah AS bisa jadi lebih dari satu rute dan EGP menerima semuanya tanpa mempertimbangkan rute terbaik.



 BGP (Border Gateway Protocol)
BGP sudah mempertimbangkan rute terbaik untuk dipilih. Seperti EGP, BGP juga mepertukarkan reachability information.



Jenis Konfigurasi Routing

 Konfigurasi routing secara umum terdiri dari 3 macam yaitu :
 Minimal Routing
Dari namanya dapat diketahui bahwa ini adalah konfigurasi yang paling sederhana tapi mutlak diperlukan. Biasanya minimal routing dipasang pada network yang terisolasi dari network lain atau dengan kata lain hanya pemakaian lokal saja.
Static Routing
Konfigurasi routing jenis ini biasanya dibangun dalam network yang hanya mempunyai beberapa gateway, umumnya tidak lebih dari 2 atau 3. Static routing dibuat secara manual pada masing-masing gateway. Jenis ini masih memungkinkan untuk jaringan kecil dan stabil. Stabil dalam arti kata jarang down. Jaringan yang tidak stabil yang dipasang static routing dapat membuat kacau seluruh routing, karena tabel routing yang diberikan oleh gateway tidak benar sehingga paket data yang seharusnya tidak bisa diteruskan masih saja dicoba sehingga menghabiskan bandwith. Terlebih menyusahkan lagi apabila network semakin berkembang. Setiap penambahan sebuah router, maka router yang telah ada sebelumnya harus diberikan tabel routing tambahan secara manual. Jadi jelas, static routing tidak mungkin dipakai untuk jaringan besar, karena membutuh effort yang besar untuk mengupdatenya.
Dynamic Routing
Dalam sebuah network dimana terdapat jalur routing lebih dari satu rute untuk mencapat tujuan yang sama biasanya menggunakan dynamic routing. Dan juga selain itu network besar yang terdapat lebih dari 3 gateway. Dengan dynamic routing, tinggal menjalankan routing protokol yang dipilih dan biarkan bekerja. Secara otomatis tabel routing yang terbaru akan didapatkan.
Seperti dua sisi uang, dynamic routing selain menguntungkan juga sedikit merugikan. Dynamic routing memerlukan routing protokol untuk membuat tabel routing dan routing protokol ini bisa memakan resource komputer.

Dasar-dasar Routing


1. Routing Lansung dan Tidak Langsung
Seperti telah disebutkansebelumnya, proses pengiriman datagram IP selalu menggunakan tabel routing. Tabel routing berisi informasi yang diperlukan untuk menentukan ke mana datagram harus di kirim. Datagram dapat dikirim langsung ke host tujuan atau harus melalui host lain terlebih dahulu tergantung pada tabel routing.

        Pada jaringan tersebut host osiris mengirimkan data ke host seth, alamat tujuan datagram adalah seth dan alamat sumber datagram adalah osiris. Frame yang dikirimkan oleh host osiris juga memiliki alamat tujuan frame seth dan alamat sumbernya adalah osiris. Pada saat osiris mengirimkan frame, seth membaca bahwa frame tersebut ditujukan kepada alamat ethernetnya. Setelah melepas header frame, seth kemudian mengetahui bahwa IP address tujuan datagram tersebut juga adalah IP addressnya. Dengan demikian set meneruskan datagram ke lapisan transport untuk diproses lebih lanjut. Komunikasi model seperti ini disebut sebagai routing langsung.


Osiris dan anubis terletak pada jaringan Ethernet yang berbeda. Kedua jaringan tersebut dihubungkan oleh khensu. Khensu memiliki lebih dari satu interface dan dapat melewatkan datagram daari satu interface ke intreface lain (atau bertindak sebagai router). Ketika mengirimkan data ke anubis, osiris memeriksa tabel routing dan mengetahui bahwa data tersebut harus melewati khensu terlebih dahulu. Dengan kondisi seperti ini datagram yang dikirim osiris ke anubis memiliki alamat tujuan anubis dan alamat sumber osiris tetapi frame ethernet yang dikirimnya diberi alamat tujuan khensu dan alamat sumber osiris.


Ketika osiris mengirimkan frame ke jaringan, khensu membaca bahwa alamat ethernet yang dituju frame tersebut adalah alamat ethernetnya. Ketika khensu melepas header frame, diketahui bahwa host yang dituju oleh datagram adalah host anubis. Khensu kemudian memeriksa tabel routing yang dimilikinya untuk meneruskan datagram tersebut. Dari hasil pemeriksaan tabel routing, khensu mengetahui bahwa anubis terletak dalam satu jaringan ethernet dengannya. Dengan demikian datagram tersebut dapat langsung disampaikan oleh  khensu ke anubis. Pada pengiriman data tersebut, alamat tujuan dan sumber datagram tetap anubis dan osiris tetapi  alamat tujuan dan sumber frame Ethernet menjadi anubis dan khensu. Komunikasi seperti ini disebut sebagai routing tak langsung karena untuk mencapai host tujuan, datagram harus melewati host lain yang bertidak sebagai router.
Pada dua kasus diatas terlihat proses yang terjadi pada lapisan internet ketika mengirimkan dan menerima datagram. Pada saat mengirimkan datagram, host harus memeriksa apakah alamat tujuan datagram terletak pada jaringan yang sama atau tidak.  Jika lamat tujuan datagram terletak pada jaringan yang sama , datagram dapat langsung disampaikan. Jika ternyata alamat tujuan datagram tidak terletak pada jaringan yang sama, datagram tersebut harus disampaikan melalui host lain yang bertindak sebagai router. Pada saat menerima datagram host harus memeriksa apakah ia merukapakan tujuan dari datagram tersebut. Jika memang demikian maka data diteruskan ke lapisan transport. Jika ia bukan tujuan dari datagram tersebut, maka datagram tersebut dibuang. Jika host yang menerima datagram tersebut sebuah router, maka ia meneruskan datagram ke interface yang menuju alamat tujuan datagram.

Internet sharing


1. Internet Sharing
Internet sharing adalah kemampuan untuk melakukan sharing/berbagi koneksi internet. Dengan hanya sebuah saluran komunikasi (misalnya telepon) beberapa komputer bisa digunakan secara bersama-sama sekaligus untuk koneksi ke internet. Tentu biaya komunikasi (dalam hal ini adalah telepon) dan akses internet dapat dibagi ke semua komputer workstation sehingga biayanya leih murah.
Secara garis besar, komponen-komponen internet sharing adalah :
  1. Gateway
  2. Jaringan/LAN yang terdiri dari workstation-workstation
  3. Koneksi internet

1.     Gateway
Komputer gateway (gateway=gerbang) digunakan sebagai  penghubung antara jaringan/LAN dan internet. Biasanya menggunakan suatu perangkat lunak proxy (misal : WinGate) dengan fasilitas tersambung ke internet (dalam hal ini menggunakan dial up telepon). Kita cukup menggunakan satu IP Address yang dikenal/teregristrasi di internet dari ISP di mana kita mendaftar.
2.     Jaringan/LAN
Terdiri dari komputer-komputer yang dapat terkoneksi ke internet melalui gateway secara bersama-sama. Komputer-komputer ini menggunakan IP private (IP yang tidak dikenal oleh internet/jaringan luar) misalnya menggunakan IP 10.x.x.x.
3.     Koneksi internet
Metode yang digunakan untuk melakukan koneksi ke internet (dalam hal ini menggunakan dial up telepon).



2.Pengenalan WinGate
Wingate adalah program yang dapat digunakan untuk melakukan internet sharing di sistem operasi Windows selain juga mempunyai banyak fasilitas lainnya antara lain :
Proxy
Beberapa servis proxy internet yang penting :
Servis
Fungsi
Nomor Port (umum)
Web (www)
Mengakses web
80 / 8080
FTP (File Transfer Protocol)
Mengambil file
21
Telnet
Login ke komputer lain
23
RealAudio
Mendengar audio
1090
SOCKS
Servis yang interaktif (misal ICQ)
1080

Penerapan kebijakan/policy
Kita dapat mengatur beberapa kebijakan yang dapat diterapkan pada komputer client. Kebijakan itu terutama menyangkut masalah penggunaan servis proxy yang kita berikan, meliputi :
  • Penggunaan password pada komputer client untuk menggunakan servis proxy
  • Pembatasan-pembatasan pada user tertentu
  • Pembatasan-pembatasan pada servis tertentu

Caching
Dengan fasilitas ini maka kita dapat menyimpan halaman-halaman web yang diakses dari internet. Jika ada beberapa pengguna komputer client mengakses halaman web yang sama, maka WinGate hanya akan mengambil satu halaman saja. Selanjutnya pengguna lain akan memperoleh halaman web tersebut dari cache yang disimpan oleh WinGate. Caching dapat menghemat bandwidth ke internet dan mempercepat pemanggilan halaman web.

Dialer
WinGate mempunyai kemampuan untuk mendial ke internet dan membackup hubungan ke internet tersebut jika hubungan ke ISP yang pertama gagal.

Selain yang disebutkan di atas, masih banyak fasilitas lainnya yang dimiliki WinGate. Silakan untuk membaca manualnya/HELP.

3.Internet Sharing Pada Linux
Secara garis besar, Internet sharing pada Linux meliputi :
§  IP Masquerade (masquerade = menyamar)
Sehingga yang terjadi di sini adalah penggunaan IP gateway (IP Internet) oleh komputer-komputer di jaringan (workstation) secara bersamaan, berganti-ganti dengan cepat.
§  IP Forwarding
Fungsi yang dilakukan di sini adalah memforward permintaan-permintaan workstation ke jaringan luar (misal : internet)

Untuk mengaktifkan internet sharing pada Linux, ada beberapa hal yang harus dilakukan :
  1. Konfigurasi kernel ATAU konfigurasi modul
Secara default, Redhat belum mendukung fasilitas internet sharing. Untuk itu dapat dilakukan dua cara, yaitu kompilasi ulang kernel ATAU melakukan load modul. Load modul dapat dilakukan dengan cara mengeksekusi beberapa perintah `modprobe`. Sedangkan kompilasi kernel dilakukan dengan mengaktifkan fasilitas IP Masquaerade.
  1. Mengaktifkan option IP forwarding (pada file /etc/sysctl.conf)
  2. Menggunakan aplikasi untuk IP forwarding (misalkan : ipchains)
Aplikasi ini digunakan untuk melakukan forwarding IP agar dapat menjembatani jaringan/LAN kita dengan internet.

Jumat, 02 Maret 2012

Koneksi Ke Internet

Pengenalan internet
Internet adalah jaringan komputer yang bersifat global. Ada berbagai metode/cara yang dapat dilakukan untuk melakukan koneksi ke internet, di antaranya dengan dial up, wave lan, satelite, cable modem, radio paket, ADSL, dll.

Konsep Koneksi Jaringan ke Internet
Sebelum melakukan koneksi ke internet tentu kita sudah harus sudah mempunyai komputer atau jaringan (LAN) yang sudah siap untuk melakukan koneksi ke internet. Untuk melakukan konfigurasi jaringan, yang harus kita lakukan pertama kali adalah membuat jaringan secara fisik dulu (hardware), baru kemudian kita melakukan konfigurasi softwarenya.
Konfigurasi perangkat lunak yang dilakukan antara lain :
1. Konfigurasi routing
2. Konfigurasi domain (optional)
3. Konfigurasi Gateway, Gateway harus mampu menjembatani/menyambungkan workstation (komputer-komputer pada jaringan) agar mampu terkoneksi ke internet
4. Konfigurasi workstation
Workstation harus mengenal dan dapat berkomunikasi dengan gatewaynya sehingga mampu terkoneksi ke internet melalui gateway tersebut
3.Metode Koneksi ke Internet
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk melakukan koneksi ke internet di antaranya adalah :
- Dial Up
Metode ini menggunakan saluran telepon untuk berkomunikasi dengan internet. Biasa digunakan untuk jaringan yang TIDAK terhubung ke internet terus-menerus (24 jam sehari). Metode ini akan kita bahas lebih mendalam pada bab berikutnya.
- Wave LAN / microwave (kecepatan 2Mbps-11Mbps)
Metode ini menggunakan WaveLAN dan untuk komunikasi antar WaveLAN bersifat wireless (tidak membutuhkan kabel). Biasa digunakan jaringan yang cukup berjauhan (karena jaringan berbasis kabel, misalnya dengan thick ethernet/fiber optic, memerlukan ongkos yang mahal untuk instalasi dan perawatannya). Bersifat dedicated/digunakan untuk jaringan yang terhubung internet 24 jam sehari, dengan kecepatan kurang lebih 10 MBps
- Satelit (64Kbps-2Mbps)

Cable Modem
Cable Modem yaitu modem yang digunakan pada jaringan televisi kabel, merupakan kependekan dua buah kata :
1. Cable, kependekan dari Cable television network
2. Modem, kependekan dari Modulator dan Demodulator.
Jadi pengertian cable modem adalah suatu devais yang dapat berupa external box yang dihubungkan ke PC pada ethernet atau berupa internal card, yang mampu memberikan pelayanan akses data berkecepatan tinggi melalui jaringan televisi kabel. Ide dasar yang melatarbelakangi dibuatnya Cable Modem yaitu memanfaatkan jaringan televisi kabel yang sudah ada untuk komunikasi data berkecepatan tinggi.

Radio Paket (packet radio 1200bps / 9600bps)
Radio paket dapat digunakan untuk koneksi internet, walaupun dengan kecepatan yang kurang memadai. Amatir packet radio adalah sebuah teknologi komunikasi komputer di amatir radio yang berkembang sejak 1984-1985. Teknik amatir packet radio berkembang sedemikian pesat, puluhan ribu amatir radio di berbagai penjuru dunia telah mendedikasikan perangkatnya untuk beroperasi 24 jam/hari untuk membantu memperlancar berbagai servis yang berjalan di jaringan amatir packet radio. Bahkan informasi hasil penelitian yang dilakukan biasanya diberikan secara cuma-cuma untuk kepentingan bersama. Jaringan amatir packet radio menggunakan TCP/IP dikenal dengan sebutan AMPRNet.
Perlu dicatat bahwa untuk terjun dalam jaringan amatir packet radio tidak perlu menggunakan perlengkapan yang amat canggih. Perlengkapan yang digunakan cukup sederhana, hanya terdiri dari sebuah Handy Transceiver (HT) di 145.57 MHz dengan kekuatan pancar 1.5 Watt yang dihubungkan pada Terminal Node Controller (TNC) yang menjalankan perangkat AX.25 pada kecepatan 1200bps dan sebuah komputer XT kompatible 8MHz yang menjalankan program KA9Q NOS TCP/IP.
Bagi yang mempunyai peralatan amatir radio & cukup dekat dengan gateway packet radio yang ada – maka LAN dapat di sambungkan dengan gateway packet radio untuk berinteraksi melalui packet radio. Gateway packet radio dapat menggunakan, misalnya :
1. PC 286 menjalankan DOS dengan software NOS menggunakan TNC atau modem Baycom dengan kecepatan 1200bps/9600bps.
2. PC 486 menjalankan Windows95 dengan software Flexnet menggunakan sound card sebagai modem kecepatan 1200bps/9600bps.
Diskusi detail tentang hal ini dilakukan melakukan mailing list pada YBNET-L@ITB.ac.id dan PACKET-L@ITB.ac.id

 Alternatif Praktis Menggunakan Internet
Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan untuk memilik akses internet, antara lain :
1. Berlangganan ke ISP terdekat (umumnya hanya memperoleh satu account e-mail saja).
2. Menggunakan jasa telkomnet instant, khususnya bagi kota-kota seperti Jakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Bogor dll. Daftar lengkap   dari kota-kota yang dapat memperoleh akses telkomnet instant antara lain akan dicantumkan pada akhir tulisan ini.
3. Bagi yang berada di Bandung bisa berlangganan ke salah satu ISP. AI3 ITB (FAX 022 251-2982) juga menyediakan servis dial-up yang mungkin nantinya di kaitkan ke servis e-mail untuk sebuah institusi yang akan diterangkan di bawah ini.
Ide telkomnet instant secara umum adalah pengguna Internet tidak perlu mendaftarkan diri lagi ke telkomnet untuk mengakses Internet. Pengguna dapat langsung mendial nomor telepon yang tersedia menggunakan username & password yang telah diberikan. Biaya penggunakan telkomnet instan akan dibebankan ke biaya telepon anda sekitar Rp. 150/menit (biaya internet + biaya telepon). Tentunya dengan asumsi anda memiliki komputer yang dilengkapi modem yang tersambung ke saluran telepon.
Akses Web barangkali merupakan cara yang paling sederhana dari seluruh proses/kebutuhan yang ada. Teknik ini umumnya dilakukan oleh Warnet (warung internet) yang ada di mana-mana saat ini. Langkah yang umumnya digunakan adalah:
1. Kaitkan seluruh komputer yang ada menjadi sebuah Local Area Network (LAN).
2. Jalankan TCP/IP di setiap komputer yang ada, setup TCP/IP ada di setting network. Gunakan private IP 192.168.x.x atau 10.x.x.x bagi interface ethernet komputer-komputer tersebut.
3. Jalankan program Proxy di salah satu komputer yang memiliki modem untuk akses Internet. Salah satu program Proxy yang cukup populer adalah Wingate yang dapat didownload dari Internet seperti http://www.shareware.com atau http://www.download.com.
Melalui komputer proxy seluruh komputer dapat mengakses Internet secara bersama-sama. Beberapa masalah utama yang akan kita hadapi adalah:
1. Jaringan akan terasa lambat – terutama jika komputer yang mengakses secara bersama cukup banyak.
2. Biaya Internet akan menjadi mahal sekali, memang akses Web merupakan komoditi yang cukup mahal. Perlu dipikirkan bisnis plan yang tepat supaya tetap menguntungkan bagi institusi tersebut.

 Alternatif Web hosting
Hal lain yang umumnya juga ingin dilakukan oleh sebagian besar pengguna adalah menampilkan berbagai informasi yang dimilikinya ke Internet. Untuk itu yang perlu dilakukan adalah mencari servis Web hosting. Ada cukup banyak situs di Internet yang memberikan jasa web hosting. Cara mencarinya cukup sederhana, yaitu melalui search engine di Internet seperti http://www.yahoo.com , http://www.infoseek.com , http://www.altavista.com. Gunakan keyword webhosting untuk mencari jasa tersebut. Salah satu pemberi jasa web hosting yang cuma-cuma yang sering digunakan adalah http://www.geocities.com/. Tentunya ada pula yang sifatnya spesifik, seperti http://digital.lib.itb.ac.id untuk perpustakaan pusat ITB (library@itb.ac.id / digilib@itb.ac.id).
Masalah selanjutnya yang perlu dipecahkan adalah bagaimana cara menulis file-file HTML yang nantinya akan ditayangkan di Web. Ada beberapa cara yang sederhana yang dapat digunakan untuk menuliskan file HTML tersebut, yaitu menggunakan:
1. Microsoft FrontPage.
2. Microsoft MSWord (gunakan opsi save as HTML).
3. Menggunakan teks ASCII editor seperti edit, qed, notepad – akan tetapi harus mengetahui lebih dalam tentang HTML itu sendiri. Hal ini tidak di sarankan bagi pemula.

Alternatif Akses E-mail
Umumnya alternatif yang saat ini digunakan adalah cara mahal, yaitu dengan cara menggunakan Web kemudian mengakses berbagai situs Web yang memberikan e-mail cuma-cuma seperti http://mail.yahoo.com, http://www.mailcity.com, http://usa.net, http://hotmail.com dll. Tetapi hal itu tidak effektif dan membuang uang untuk mengakses internetnya; kecuali bagi yang mempunyai leased line 24 jam ke Internet.
Cara menggunakan akses Web untuk membaca e-mail merupakan cara yang mahal. Ada beberapa alternatif lain yang mungkin dikembangkan, seperti:
1. Meminta (dan membayar) untuk beberapa e-mail account pada ISP.
2. Menggunakan satu account e-mail dan gunakan secara beramai-ramai.
3. Mengakali satu account e-mail dengan mengubah-ubah full name yang digunakan agar dapat digunakan beramai-ramai. Hal ini sering digunakan dalam software-software instant internet.